Selain para calon peternak, para peternak sapi potong pun perlu mengetahui tip dan kunci sukses beternak sapi potong ini. Dengan begitu, calon peternak dan peternak sapi potong bisa meningkatkan pengetahuannya dalam beternak sapi potong.
1. Memperoleh Informasi atau Pengetahuan Mengenai Sapi Potong Sebelum Beternak
Dapatkan informasi awal sebanyak-banyaknya mengenai beternak sapi potong sebelum mulai beternak. Ada banyak informasi yang perlu diketahui calon peternak sebelum mulai beternak sapi potong. Mulai cara atau teknik pemeliharaan sapi hingga wawasan mengenai pemasaran dan penjualan sapi. Selain itu, calon peternak juga harus bisa mengenali bibit sapi potong yang baik agar proses pemeliharaan bisa lebih optimal.
Hal ini bisa calon peternak peroleh dari berbagai sumber bacaan, dari buku, majalah, tabloid, artikel di internet, hingga akun atau komunitas di media sosial atau lingkungan sekitar.
Calon peternak juga bisa memperoleh pengetahuan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang biasanya diselenggarakan oleh perusahaan sapi potong, pemerintah daerah, atau langsung peternak yang dikenal.
2. Memenuhi Teknik Beternak yang Baik
Calon peternak memiliki pengetahuan dan kemampuan teknis beternak yang baik dan benar. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang cukup, calon peternak bisa mempraktikkan proses pemeliharaan sapi potong, terutama masalah pemberian pakan.
3. Memulai dari Skala Usaha yang Kecil
Semua perusahaan besar dimulai dari skala dan modal kecil. Sembari belajar dan adaptasi, calon peternak bisa memulai usaha peternakan sapi potong dari skala kecil. Usaha sapi potong bisa dimulai dari skala kecil dengan jumlah sapi 2-4 ekor.
4. Memulai pada Waktu yang Tepat
Kapan memulai usaha peternakan sapi potong? Saat ini juga, terutama untuk usaha pembibitan sapi potong. Masalahnya, jumlah usaha pembibitan sapi potong Indonesia sangat minim. Sementara itu, peternak kecil hanya menjalani usaha pembibitan sebagai usaha sampingan.
Berbeda lagi dengan usaha penggemukan sapi potong. Kebutuhan daging sapi umumnya sangat tinggi pada hari raya, seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru. Karena itu, usaha penggemukan sapi potong bisa dimulai sekitar 4-6 bulan sebelum momen tersebut tiba. Selain dari momen tersebut, kebutuhan terhadap daging sapi pun masih tetap ada.
5. Mengembangkan Usaha dari Untung yang Diterima
Poin ini memerlukan kedisiplinan dari peternak. Dengan menggunakan keuntungan yang diperoleh untuk mengembangkan usaha, peternak juga harus mampu memenuhi kebutuhannya. Karena itu, keuntungan yang diperoleh perlu disisihkan dengan baik dan disiplin antara untuk mengembangkan usaha dan kebutuhan. Jika populasi sapi potong yang dimiliki dianggap sudah cukup, peternak bisa menikmati keuntungan dari usahanya selama ini.
6. Jangan Takut Memulai Pembibitan
Banyak peternak yang enggan memulai usaha pembibitan dan hanya melakukan usaha penggemukan sapi potong. Hasilnya, peternak seringkali mengalami kesulitan dalam memperoleh bakalan untuk penggemukan sapi potong.
7. Mencatat Setiap Kegiatan Peternakan
Walaupun terkesan remeh, masih banyak peternak yang belum terbiasa mempraktikkan kegiatan mencatat ini. Padahal mencatat merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha. Beberapa yang perlu dicatat adalah pengeluaran dan pemasukan setiap hari. Dengan begitu, peternak bisa mengetahui secara pasti modal dan keuntungan yang diperolehnya.
8. Bergabung dengan Kelompok Ternak Sapi
Dengan cara ini, banyak keuntungan yang bisa diperoleh peternak. Misalnya, mudah mendapatkan modal dengan bunga yang rendah, mudah memperoleh kredit dari bank, menjadi sarana berbagi pengalaman dan pengetahuan teknis pemeliharaan dengan peternak lainnya, memudahkan pengendalian penyakit dan pemasaran hasil ternak.
Comments