Skip to main content

Budidaya Semut Rangrang: Atasi Fase Pejantan dengan 2 Cara ini


 Semut rangrang (Oecophylla smaragdina) banyak dibudidaya untuk diambil telurnya. Telur atau kroto ini banyak dimanfaatkan sebagai pakan burung kicauan. Dalam budidaya semut rangrang, ada yang dikenal dengan istilah "fase pejantan" pada budidaya semut rangrang. Fase pejantan merupakan kondisi saat populasi semut pejantan lebih banyak daripada biasanya. Saking banyaknya sehingga kerap kali menjadi penyebab berkurang atau habisnya sebuah koloni semut rangrang. Fase ini biasa terjadi saat transisi musim, baik dari musim hujan ke musim kemarau, maupun sebaliknya. Pejantan semut rangrang memiliki ciri fisik berwarna hitam dan bersayap dengan ukuran sedikit lebih kecil daripada semut prajurit. 

Semut pejantan tidak "segalak" semut prajurit karena tidak menggigit. Semut pejantan bahkan dipelihara atau diberi pakan oleh semut prajurit dan semut perawat. Hal ini yang dipercaya menjadi salah satu penyebab menurunnya jumlah semut rangrang dalam satu koloni. Semut prajurit sibuk merawat semut penjantan, sehingga diyakini tidak menghasilkan telur-telur semut yang baru dan tidak sempat merawat telur-telur yang sudah ada. 

Selain itu, dalam budidaya semut rangrang, semut pejantan banyak berkumpul dan menumpuk di depan mulut sarang sehingga menghalangi aktivitas semut prajurit dan semut perawat. Hal ini juga yang diyakini menjadi penyebab berkurang atau habisnya koloni semut rangrang.

Dari hasil perbincangan dengan sejumlah pembudidaya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi fase penjantan ini dalam mengurangi koloni semut rangrang, walaupun mungkin tidak efektif 100%. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan.

1. Mencegah Telur Berisi Semut Pejantan Menetas

Salah satu cara yang diyakini dapat mengatasi meledaknya populasi semut pejantan adalah dengan memanen telur-telur yang berisi semut pejantan. Telur semut pejantan dikatakan memiliki ciri bintik kehitaman yang sama-samar terlihat dari luar wadah stoples, jika budidaya menggunakan stoples. Dengan memanen lebih cepat, telur-telur tersebut tidak akan menetas di dalam sarang, sehingga tidak mengganggu stabilitas koloni.

2. Membuang Semut Pejantan

Semut pejantan yang menghalangi jalan keluar masuk sarang sebaiknya dibuang. Dengan begitu, semut prajurit dalam keluar masuk sarang dengan lancar dan tidak kerepotan mengurusi semut pejantan.

Dua cara ini dapat dicoba dilakukan, walaupun memang efektivitasnya tidak 100%. Karena memang fase pejantan ini siklus alami yang terjadi baik dalam proses budidaya maupun di alam. Perbedaannya, koloni semut rangrang di alam mengatasi sendiri kendala fase pejantan ini. Karena itu, banyak yang mulai melakukan atau mungkin sudah banyak membudidayakan semut rangrang di alam atau habitatnya.


Comments

Popular posts from this blog

6 Kursus atau Pelatihan Gratis dan Bersertifikat

Banyak orang yang membutuhkan tambahan skill baru untuk memperoleh pekerjaan, tetapi keterbatasan biaya menjadi salah satu hambatan. Dunia digital yang terus berkembang semakin mempermudah orang untuk mengakses informasi. Hal ini termasuk dengan berbagai kursus online. Saat ini banyak kursus online yang diselenggarakan secara gratis dan bisa memperoleh sertifikat. Bahkan, ada pula sertifikat yang bisa langsung ditambahkan ke akun Linkendin yang dimiliki. Namun, karena gratis, dibutuhkan kemauan dan kedisiplinan agar kursus bisa selesai dengan tuntas dan memperoleh sertifikat.  Berikut ini 6 kursus atau pelatihan yang gratis dan bisa memperoleh sertifikat. 1. Google Skillshop Di google skillshop ini, ada banyak pelatihan terkait dengan produk-produk yang dimiliki google. Dari Google Analytics, Google Ads, Google Admob, hingga Google Marketing Platform.  Setiap produk tersebut memiliki sertifikatnya sendiri. Dengan begitu, sebaiknya pilih salah satu produk yang diincar terlebih ...

6 Tips Agar Tanaman Buah Rajin Berbuah

Bagi yang memiliki pekarangan atau halaman rumah, tentu ingin memanfaatkannya untuk sejumlah hal dan aktivitas. Salah satunya mengisi pekarangan dengan tanaman buah. Pilihan ini muncul karena biasanya pemilik rumah ingin tanaman yang bisa menghasilkan atau bisa dipanen, yakni buah.  Banyak jenis tanaman buah yang bisa ditanam di pekarangan rumah, baik yang ditanam langsung di tanah maupun menggunakan pot. Kedua metode ini memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, pemilik rumah tinggal menentukan mana yang terbaik. Setelah memilih jenis tanaman buah dan memeliharanya, tentu ingin segera tanaman buahnya menghasilkan. Tanaman buah memiliki masa tanam yang lebih lama daripada tanaman sayur. Waktu untuk memanen dari tanaman buah juga sudah pasti lebih lama, bisa sampai 5—7 bulan setelah bunganya mekar. Namun, tidak perlu berkecil hati. Ada pula tanaman buah yang waktu panennya tergolong singkat, terhitung mingguan setelah bunganya mekar. Selain melihat waktu panen rata-rata dari...

Mengenal Komposter dan Beragam Tip Menggunakan Komposter

Bagi para pemerhati lingkungan dan hobiis yang gemar bertanam, terutama yang tinggal di perkotaan, istilah komposter mungkin sudah tidak asing. Komposter bisa didefnisikan sebagai wadah yang digunakan untuk menampung dan menyimpan sampah rumah tangga yang bisa didaur ulang.  Pada artikel kali ini, akan dibahas beragam tip seputar penggunaan komposter yang sudah dilakukan penulis. Jenis dan Keunggulan Komposter Desain dan bahan wadah komposter sangat beragam, tergantung pada kreativitas masing-masing orang. Ada dua jenis komposter yang umumnya banyak digunakan, yakni komposter aerob dan anaerob. Berikut ini perbedaan, kelebihan, dan kekurangan kedua komposter ini. Komposter Aerob Komposter Anaerob Ada ventilasi Tidak ada ventilasi Ada sejenis lalat dan (kemungkinan) belatungnya di dalam wadah. Tidak ada lalat buah dan belatungnya Lebih cepat terurai karena ada mikroorganisme yang membantu proses pengur...