Budidaya maggot BSF bisa menjadi salah satu pendukung usaha peternakan yang sudah berjalan (sebagai pakan) atau usaha yang berdiri sendiri. Budidaya maggot juga dikenal praktis dan tidak memakan banyak tempat sehingga bisa dilakukan di lahan terbatas. Lalu seperti apa budidaya maggot itu?
Budidaya Maggot BSF
Setelah memperoleh maggot BSF, dan menempatkannya di dalam wadah yang sudah berisi media atau pakanberupa buah atau sayur yang sudah membusuk. Maggot BSF yang diperoleh bisa dibesarkan menjadi lalat BSF sebagai indukan untuk menghasilkan telur BSF atau menjadi maggot yang lebih besar untuk kemudian dijual.
1. Pembesaran Maggot
Untuk pembesaran ini, diperlukan modifikasi wadah maggot, yakni ramp atau landasan yang miring agar maggot bisa keluar dari wadah untuk berubah menjadi pupa. Di ujung ramp disediakan wadah agar maggot yang keluar bisa tertampung di wadah tersebut.
Cara lainnya, bisa sediakan slang cucian yang sudah dilubangi. Ujung slang dimasukkan ke dalam wadah berisi maggot yang sedang dibesarkan, ujung slang satunya lagi dimasukkan ke dalam wadah untuk menampung maggot yang ingin berubah menjadi pupa.
Untuk pemberian pakan, pastikan pakan selalu tersedia di dalam wadah media, tetapi jangan berlebihan. Pastikan suhu ruang di sekitar wadah media tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Hal ini bisa menyebabkan maggot tidak tumbuh optimal. Hindari pula kondisi media pakan yang terlalu becek.
Jika memang sudah banyak maggot yang keluar dari wadah media untuk menjadi pupa, media yang ada di dalam wadah bisa disaring untuk memisahkan maggot-maggot yang tersisa dengan kotoran dan sisa uraian sampah organik.
Maggot yang tersisa biasanya masih kecil-kecil sehingga bisa dimasukkan kembali ke dalam wadah media untuk dibesarkan.
2. Maggot Menjadi Lalat BSF
Jika ingin membesarkan maggot yang sudah diperoleh menjadi indukan lalat, diperlukan sarang agar maggot yang sudah berubah menjadi lalat tidak kabur. Sarang atau kandang bisa dibuat menggunakan bahan-bahan dari pipa/bambu/kayu kaso sebagai rangka dan kasa nyamuk atau insect net sebagai dinding.
Sementara itu, di dalam sarang atau kandang dibuatkan rak sederhana untuk meletakkan wadah plastik. Wadah ini bisa digunakan untuk pupa dan eggies sebagai tempat bertelur. Pupa ini yang nantinya menjadi lalat dewasa dan indukan. Eggies merupakan potongan-potongan kayu yang ditumpuk dan diikat. Nantinya lalat betina akan bertelur di potongan kayu ini. Agar lalat betina mau bertelur di eggies, biasanya dibalurkan antraktan di bagian atas wadah tempat meletakkan eggies tersebut.
Sebagai tambahan, di dalam kandang juga bisa diletakkan tanaman hias yang relatif kuat agar kondisi kandang tidak terlalu panas. Pada tahap ini, pupa dan lalat dewasa tidak membutuhkan pakan. Proses pemeliharaannya hanya memantau kondisi kandang.
Setelah lalat betina bertelur, telur yang berada di permukaan eggies bisa diambil dan dipindahkan ke wadah yang sudah berisi buah atau sayuran yang sudah membusuk. Telur akan menetas 2-4 hari kemudian dan menjadi maggot.
Comments