Dalam menjalankan budi daya jangkrik, ada kalanya hasil panen yang diperoleh tidak seberapa akibat banyak hal. Dari kanibalisme antar jangkrik, pertumbuhan yang tidak seragam, hingga kondisi cuaca yang kurang mendukung.
Penulis buku Panduan Beternak Jangkrik, praktisi dan pendiri Trust Jaya Jangkrik, Bapak Bambang Setiawan memaparkan sejumlah tips agar pertumbuhan jangkrik berjalan maksimal. Kunci dari tips ini adalah selalu mengontrol kondisi jangkrik yang berada di dalam kandang pembesaran. Dengan begitu, permasalahan yang timbul pada jangkrik bisa segera diatasi dan diantisipasi. Simak tipsnya berikut ini.
1. Menggunakan telur jangkrik yang berkualitas
Mendapatkan telur jangkrik berkualitas merupakan langkah awal dalam keberhasilan memaksimalkan pertumbuhan jangkrik. Dalam kondisi ideal, 1 kg telur jangkrik maksimum dapat menghasilkan 100 kg jangkrik siap panen. Realisasinya, dari 1 kg telur jangkrik biasanya hanya menghasilkan 60 kg jangkrik. Ada beberapa ciri yang menunjukkan telur jangkrik berkualitas berikut ini.
- Cairan di dalam telur tampak sempurna.
- Warna tidak kristal.
- Tidak kering.
- Terlihat seperti bintik mata di dalam telur.
- Ukurannya seragam dan tidak terlalu kecil.
- Umur telur seragam.
- Dibeli di tempat pembibitan terpercaya dan memiliki rekam jejak yang baik.
2. Pemberian pakan yang cukup, merata, dan teratur
Pakan yang diberikan biasanya berupa pakan hijauan dan pur. Pastikan pakan selalu tersedia di dalam kandang. Selain itu, pastikan juga jangkrik memakan pakan yang diberikan. Ada sejumlah kondisi yang biasanya membuat jangkrik enggan memakan pakan yang diberikan, seperti pemberian media (klaras dan egg tray) yang terlalu banyak dan jangkrik yang terlalu sedikit, kondisi suhu udara yang terlalu dingin, lingkungan yang terlalu ramai, atau cuaca yang sedang musim hujan.
Untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan permasalahan yang dihadapi. Sebagai contoh, jika pemberian media terlalu banyak, bisa dikurangi secukupnya sambil memantau perilaku dan kondisi jangkrik. Untuk kondisi udara yang dingin, biasanya diatasinya dengan memasang lampu bohlam di atas kandang jangkrik.
3. Memaksimalkan kepadatan kandang
Dengan mengisi kotak/kandang pembesaran dengan telur sesuai kapasitas maksimum kandang, harapannya jangkrik akan berlomba-lomba mengonsumsi pakan. Dengan begitu, nafsu makan jangkrik dan pertumbuhannya tetap terjaga.
4. Meminimalisasi kondisi cuaca panas
Walaupun jangkrik dibilang tidak menyukai kondisi yang dingin, bukan berarti menyukai kondisi yang panas, terutama jangkrik umur 0-10 hari. Pada umur tersebut, anak jangkrik rentan mengalami kematian jika kondisi udara terlalu panas. Untuk mencegahnya, siapkan pur dan cacahan batang pohon pisang sejak mulai menetas. Selain itu, lakukan penyemprotan kabut air dan tidak ada hama yang masuk ke dalam kandang.
Untuk lebih lengkap, bisa disimak pemaparannya di dalam buku yang ditulis langsung oleh pemilik Trust Jaya Jangkrik tersebut yang diterbitkan oleh AgroMedia Pustaka.
Comments