Skip to main content

Cara Membuat Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL), Tiga Resep Paling Praktis dan Mudah Dibuat untuk Urban Farming

Mungkin sebagian besar orang masih asing dengan istilah MOL atau mikroorganisme lokal. Bahkan, ada yang menganggapnya sama dengan molases atau tetes tebu. Padahal MOL berbeda jauh dengan molase atau molases. MOL memiliki sejumlah manfaat yang relatif penting, terutama bagi para penggerak urban farming atau peduli lingkungan yang ingin mengolah sampah-sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

MOL bermanfaat sebagai bioaktivator pembuatan kompos. Buat teman-teman, mungkin akrab dengan EM4 yang bisa dijumpai di toko saprotan. EM4 biasa digunakan sebagai bioaktivator pembuatan kompos, sehingga sampah organik menjadi cepat terurai. Jika ingin berhemat, membuat MOL bisa menjadi salah satu alternatif pilihan pengganti EM4.

MOL juga bisa digunakan sebagai pupuk cair dengan konsentrasi rendah. Maksudnya konsentrasi rendah adalah jika ingin digunakan sebagai pupuk cair, larutan MOL harus diencerkan terlebih dahulu.

Berikut ini tiga resep membuat MOL dari bahan-bahan yang mudah dijumpai di sekitar rumah.

1. MOL Buah

Stok buah yang terlalu banyak di rumah, kadang tidak termakan sehingga menjadi busuk. Tentu sangat disayangkan jika dibuang. Selain bisa menjadi pupuk, buah yang busuk bisa diolah menjadi MOL. Berikut itu bahan-bahan, cara membuat, dan penggunaannya.

Bahan

5 kg buah yang sudah busuk (nanas, pisang, pepaya, mangga, dan mangga)
500 gram gula merah dicairkan atau molase (tetes tebu)
5 kg air kelapa
10 liter air tajin atau air cucian beras

Cara Membuat

- Cacah atau potong-potong buah yang sudah busuk.
- Masukkan irisan gula merah ke dalam air tajin yang telah berada di dalam ember.
- Masukkan potongan buah ke dalam ember, lalu aduk rata.
- Diamkan dalam keadaan tertutup untuk proses fermentasi selama 3-7 hari.

Saat terfermentasi secara anaerobik, MOL buah akan lebih beraroma buah-buahan dan tidak berbau busuk. Setelah empat jam, MOL sudah menimbulkan gas dan proses fermentasi berakhir setelah dua hari. 

Fungsi dan Cara Menggunakan

MOL buah bersifat inhibitor atau penghambat pertumbuhan vegetatif. Saring MOL buah, lalu larutkan 4 liter MOL buah ke dalam 17 liter air. Aduk rata dan semprotkan pada tanaman.


2. MOL Nasi

Sisa nasi yang tidak termakan relatif sering kita jumpai di rumah. Jika memiliki hewan peliharaan, seperti ayam, biasanya kita tinggal memberikannya ke ayam peliharaan. Namun, jika tidak ada hewan peliharaan, tentu sangat disayangkan jika sisa nasi tersebut dibuang begitu saja. Karena itu, alternatif lain yang bisa dilakukan adalah mengolahnya menjadi MOL.

Bahan

10 kepal nasi yang sudah basi
10 sendok makan gula pasir atau gula merah
2 liter air kelapa
10 gram terasi

Cara Membuat

- Masukkan seluruh bahan ke dalam wadah, lalu tambahkan 4 liter air.
- Biarkan wadah dalam keadaan terbuka untuk proses fermentasi selama 3--5 hari. 

Jika sudah tercium bau menyengat, berarti fermentasi telah berhasil. Proses fermentasi MOL nasi ini sebenarnya berlangsung sangat cepat. Dalam tiga hari biasanya sudah terbentuk gas. Proses fermentasi juga bisa dilakukan secara anaerobik, artinya wadah ditutup selama proses fermentasi. 

Jika tertutup, biasanya wadah akan mengembung akibat tekanan gas. Karena itu, sebaiknya wadah tidak diguncang atau digoyang. Buka tutup wadah secara perlahan jika ingin mengambil hasil fermentasi.

Fungsi dan Cara Menggunakan

MOL nasi berguna sebagai dekomposer untuk mengurai bahan organik dan memacu pertumbuhan tanaman. Cara menggunakannya dengan menyaring MOL nasi, lalu melarutkan 1 liter MOL nasi ke dalam 5 liter air. Aduk rata dan semprotkan pada tanaman.

Untuk praktik pembuatannya, bisa disimak videonya di sini.



3. MOL Sayuran

Bahan

5 kg limbah sayuran hijau
25 gram garam
250 gram gula merah
5 liter air cucian beras

Cara Membuat

- Potong atau cacah limbah sayuran. Masukkan ke dalam wadah berkapasitas 20 liter, lalu taburkan garam secara merata.
- Masukkan cucian air beras ke dalam wadah. Tutup dengan plastik.
- Setelah 3-4 minggu, cek kondisi plastik. Jika agak menggembung ke atas, menandakan fermentasi berhasil. Cairan biasanya berwarna kekuningan agak gelap dan beraroma menyengat.
- Tambahkan gula merah untuk mengaktifkan mikroorganismenya, lalu aduk rata. MOL sayuran siap digunakan.

Fungsi dan Cara Menggunakan

- Untuk pengomposan, campur 1 liter MOL sayuran dengan 10 liter air. Tambahkan 2 ons gula merah atau setengah gelas. Siram MOL ke bahan organik yang akan dikomposkan.

- Untuk pemupukan, campur 1 gelas MOL sayuran dengan 10 liter air bersih, lalu aduk hingga rata. Aplikasi pada tanaman dilakukan dengan menyemprotkan cairan MOL setiap 10 hari sekali.


Bagaimana? Bahan-bahannya gampang dicari bukan? Memanfaatkan bahan-bahan yang ada di dapur dan cara membuat yang relatif mudah menjadikan MOL salah satu alternatif ideal pengganti pupuk maupun bioaktivator.

Resep-resep ini berasal dari buku yang diterbitkan AgroMedia Pustaka. Untuk resep lebih lengkap bisa disimak di dalam buku Membuat Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga (edisi revisi). 

Semoga bermanfaat ya, guys.

Comments

Popular posts from this blog

6 Kursus atau Pelatihan Gratis dan Bersertifikat

Banyak orang yang membutuhkan tambahan skill baru untuk memperoleh pekerjaan, tetapi keterbatasan biaya menjadi salah satu hambatan. Dunia digital yang terus berkembang semakin mempermudah orang untuk mengakses informasi. Hal ini termasuk dengan berbagai kursus online. Saat ini banyak kursus online yang diselenggarakan secara gratis dan bisa memperoleh sertifikat. Bahkan, ada pula sertifikat yang bisa langsung ditambahkan ke akun Linkendin yang dimiliki. Namun, karena gratis, dibutuhkan kemauan dan kedisiplinan agar kursus bisa selesai dengan tuntas dan memperoleh sertifikat.  Berikut ini 6 kursus atau pelatihan yang gratis dan bisa memperoleh sertifikat. 1. Google Skillshop Di google skillshop ini, ada banyak pelatihan terkait dengan produk-produk yang dimiliki google. Dari Google Analytics, Google Ads, Google Admob, hingga Google Marketing Platform.  Setiap produk tersebut memiliki sertifikatnya sendiri. Dengan begitu, sebaiknya pilih salah satu produk yang diincar terlebih ...

6 Tips Agar Tanaman Buah Rajin Berbuah

Bagi yang memiliki pekarangan atau halaman rumah, tentu ingin memanfaatkannya untuk sejumlah hal dan aktivitas. Salah satunya mengisi pekarangan dengan tanaman buah. Pilihan ini muncul karena biasanya pemilik rumah ingin tanaman yang bisa menghasilkan atau bisa dipanen, yakni buah.  Banyak jenis tanaman buah yang bisa ditanam di pekarangan rumah, baik yang ditanam langsung di tanah maupun menggunakan pot. Kedua metode ini memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, pemilik rumah tinggal menentukan mana yang terbaik. Setelah memilih jenis tanaman buah dan memeliharanya, tentu ingin segera tanaman buahnya menghasilkan. Tanaman buah memiliki masa tanam yang lebih lama daripada tanaman sayur. Waktu untuk memanen dari tanaman buah juga sudah pasti lebih lama, bisa sampai 5—7 bulan setelah bunganya mekar. Namun, tidak perlu berkecil hati. Ada pula tanaman buah yang waktu panennya tergolong singkat, terhitung mingguan setelah bunganya mekar. Selain melihat waktu panen rata-rata dari...

Mengenal Komposter dan Beragam Tip Menggunakan Komposter

Bagi para pemerhati lingkungan dan hobiis yang gemar bertanam, terutama yang tinggal di perkotaan, istilah komposter mungkin sudah tidak asing. Komposter bisa didefnisikan sebagai wadah yang digunakan untuk menampung dan menyimpan sampah rumah tangga yang bisa didaur ulang.  Pada artikel kali ini, akan dibahas beragam tip seputar penggunaan komposter yang sudah dilakukan penulis. Jenis dan Keunggulan Komposter Desain dan bahan wadah komposter sangat beragam, tergantung pada kreativitas masing-masing orang. Ada dua jenis komposter yang umumnya banyak digunakan, yakni komposter aerob dan anaerob. Berikut ini perbedaan, kelebihan, dan kekurangan kedua komposter ini. Komposter Aerob Komposter Anaerob Ada ventilasi Tidak ada ventilasi Ada sejenis lalat dan (kemungkinan) belatungnya di dalam wadah. Tidak ada lalat buah dan belatungnya Lebih cepat terurai karena ada mikroorganisme yang membantu proses pengur...