Ketika Cinta Bertasbih (Buku 1
Dwilogi Pembangun Jiwa)
Penulis
: Habiburrahman El Shirazy
Penerbit:
Republika
Cetakan
: 17, Agustus 2008
Tebal
: 483 halaman
Ketika
Cinta Azzam Bertasbih
Buku jilid satu dari dua jilid ini menceritakan tentang Khairul Azzam, seorang mahasiswa S1 Al-Azhar, yang harus bekerja keras membantu ekonomi keluarganya karena ayahnya yang meninggal saat ia menempuh kuliahnya di Cairo, Mesir. Ayahnya yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga meninggal akibat kecelakaan. Ekonomi keluarga yang terganggu membuat Azzam harus turut membantu keluarganya. Adik-adiknya yang masih kecil masih membutuhkan biaya untuk sekolah, sedangkan ibunya sudah mulai menua dan sakit-sakitan. Azzam membantu ekonomi keluarganya berbekal pengetahuannya membuat bakso dan tempe. Azzam juga dikenal sebagai tukang masak makanan khas Indonesia.
Hal ini menyebabkan kuliahnya menjadi terhambat hingga 9 tahun lamanya. Sifat dan karkater Azzam yang ringan tangan dan pekerja keras membuatnya banyak disukai oleh wanita yang dekat dengannya. Umur Azzam yang sudah pantas untuk menikah, membuat Azzam untuk ingin melamar wanita yang menurutnya pantas. Salah satunya, Anna Althafunnisa. Namun, sayangnya ia terlambat karena ia sudah dilamar oleh pria lain, yakni Furqan, temannya sendiri. Kegagalannya melamar Anna membuat Azzam lebih fokus pada kesibukannya menyelesaikan pendidikan S1 di Al-Azhar dan bekerja.
Seperti pada buku sebelumnya, Ayat-ayat Cinta, kisah percintaan dalam buku ini diceritakan dalam suasana khas Timur Tengah dan nuansa ke-Islam-an yang kental. Kisah percintaan pada buku ini cukup menarik dan membuat penasaran, terutama kisah percintaan sang tokoh utama. Namun sayangnya, “kisah cinta” Azzam pada buku ini belum mencapai klimaks hingga pembaca dibuat penasaran dengan siapa Azzam akan menikah.
Kisah ini baru akan terjawab pada jilid kedua buku ini, sehingga dua jilid buku ini harus dipandang sebagai satu kesatuan cerita. Selain itu, salah satu kisah terkesan dipaksakan, seperti Furqan yang mendadak terkena musibah, yakni mengidap AIDS karena seorang wanita pemeras yang entah datang darimana. Namun, secara keseluruhan kisah cinta tokoh lainnya digambarkan dengan cara yang menggugah hati dan memperlihatkan kreativitas penulis.Kisah dalam buku ini disajikan secara terurut dan mantap. Pengalaman penulis yang pernah menjadi mahasiswa di Al-Azhar, Cairo, membuatnya mampu menggambarkan keadaan lingkungan Cairo dengan sangat baik. Mengingat kesuksesan buku sebelumnya, membuat pembaca novel antusias membaca buku ini.
Comments